Festival Gion Matsuri
Festival Gion Matsuri Upacara Tertua Dan Terkenal Di Jepang

Festival Gion Matsuri Upacara Tertua Dan Terkenal Di Jepang

Festival Gion Matsuri Upacara Tertua Dan Terkenal Di Jepang

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Festival Gion Matsuri
Festival Gion Matsuri Upacara Tertua Dan Terkenal Di Jepang

Festival Gion Matsuri Adalah Salah Satu Festival Tertua Dan Paling Terkenal Di Jepang Di Adakan Setiap Bulan Juli Di Kyoto. Dengan puncak perayaannya pada tanggal 17 dan 24 Juli. Gion Matsuri memiliki sejarah panjang yang berasal dari abad ke-9 dan awalnya di selenggarakan sebagai upacara untuk menangkal wabah penyakit. Seiring waktu, festival ini berkembang menjadi acara budaya yang kaya dengan tradisi dan kemegahan.

Salah satu daya tarik utama dari Gion Matsuri adalah prosesi Yamaboko Junko, yaitu parade besar yang menampilkan berbagai yama (rakit hias besar) dan hoko (kereta hias raksasa) yang di arak di jalan-jalan utama Kyoto. Kereta-kereta hias ini di hiasi dengan ornamen mewah, kain sutra, dan berbagai dekorasi artistik yang mencerminkan budaya Jepang. Beberapa hoko bahkan mencapai ketinggian 25 meter dan bisa memiliki berat lebih dari 10 ton.

Selain parade utama, Festival Gion Matsuri juga di penuhi dengan berbagai kegiatan menarik, seperti Yoiyama, yaitu malam sebelum parade di mana masyarakat dan wisatawan bisa menikmati suasana festival dengan lampion-lampion yang menerangi kota, makanan tradisional, serta pameran barang antik dan seni. Festival ini juga di iringi oleh pertunjukan musik tradisional dan tarian khas yang semakin memperkuat nuansa budaya Kyoto.

Gion Matsuri tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Festival ini berakar dari ritual Shinto untuk menghormati dewa-dewa dan menjaga keseimbangan alam serta kesejahteraan masyarakat. Kuil Yasaka, yang menjadi pusat dari festival ini, memainkan peran penting dalam menyelenggarakan berbagai upacara keagamaan selama perayaan berlangsung.

Sebagai salah satu festival terbesar di Jepang, Festival Gion Matsuri menarik wisatawan dari seluruh dunia. Dengan kombinasi antara kemegahan visual, nilai sejarah, dan atmosfer tradisional, festival ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Festival Gion Matsuri Memiliki Makna Spiritual

Festival Gion Matsuri Memiliki Makna Spiritual, historis, dan budaya yang mendalam bagi masyarakat Jepang, khususnya di Kyoto. Kegiatan yang sudah berlangsung selama lebih dari 1.100 tahun ini berawal dari upaya masyarakat untuk menangkal wabah penyakit dan bencana yang di yakini di sebabkan oleh roh jahat.

  1. Makna Spiritual dan Keagamaan

Gion Matsuri berakar dari kepercayaan Shinto dan di adakan untuk menghormati dewa Gozu Tennō, yang di percaya melindungi masyarakat dari penyakit dan malapetaka. Ritual utama dalam festival ini melibatkan upacara pemurnian atau “harae”, yang bertujuan untuk membersihkan kota dari energi negatif dan memberikan berkah bagi penduduk Kyoto. Selama festival, kuil Yasaka menjadi pusat kegiatan spiritual, di mana berbagai doa dan persembahan di lakukan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa pelindung.

  1. Makna Sejarah dan Tradisi

Festival ini pertama kali di selenggarakan pada tahun 869, ketika Jepang alami sebuah wabah penyakit yang sangat meluas. Kaisar saat itu memerintahkan pendirian 66 tombak suci (yang kemudian menjadi prototipe hoko atau kereta hias) sebagai bagian dari ritual pemurnian. Sejak saat itu, tradisi ini terus berkembang menjadi festival besar yang melibatkan masyarakat luas.

Selain itu, Yamaboko Junko, parade kereta hias megah yang menjadi ikon festival, memiliki makna simbolis dalam mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan bagi penduduk. Setiap hoko dan yama di hiasi dengan kain sutra mewah, ornamen emas, serta elemen seni yang mencerminkan kekayaan budaya Kyoto.

  1. Makna Sosial dan Budaya

Gion Matsuri bukan hanya festival keagamaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam memperkuat rasa kebersamaan di masyarakat. Festival ini melibatkan banyak kelompok, mulai dari komunitas lokal hingga pengrajin tradisional, yang bekerja sama untuk menyiapkan parade dan acara lainnya. Ini mencerminkan semangat gotong royong dan kecintaan masyarakat Kyoto terhadap warisan budayanya.

Ciri Khas Festival Ini

Gion Matsuri adalah salah satu festival terbesar dan paling bersejarah di Jepang. Festival ini memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya unik dan selalu menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Berikut adalah beberapa elemen utama yang menjadi Ciri Khas Festival Ini:

  1. Yamaboko Junko (Parade Kereta Hias Megah)

Salah satu ciri paling mencolok dari Gion Matsuri adalah Yamaboko Junko, yaitu parade spektakuler yang menampilkan berbagai yama (rakit hias besar) dan hoko (kereta hias raksasa). Parade ini berlangsung pada tanggal 17 dan 24 Juli di jalan utama Kyoto, dengan sekitar 23 hoko dan 10 yama yang di arak secara meriah. Kereta-kereta hias ini memiliki ukuran besar, di hiasi dengan ornamen tradisional, kain sutra, serta ukiran kayu yang artistik.

  1. Yoiyama, Yoiyoiyama, dan Yoiyoiyoiyama

Malam-malam menjelang parade utama, yaitu tanggal 14-16 Juli dan 21-23 Juli, di kenal sebagai Yoiyama, Yoiyoiyama, dan Yoiyoiyoiyama. Pada malam-malam ini, masyarakat dan wisatawan dapat menikmati suasana festival yang meriah dengan jalanan yang di terangi oleh ribuan lampion tradisional.

  1. Mikoshi Togyo (Prosesi Kuil)

Gion Matsuri juga memiliki upacara keagamaan penting yang di sebut Mikoshi Togyo, di mana kuil portabel (mikoshi) yang membawa roh suci dewa Gozu Tennō di arak dari Kuil Yasaka ke tempat pemurnian sementara. Ritual ini di percaya dapat mengusir roh jahat dan memberikan berkah bagi masyarakat Kyoto.

  1. Kimono dan Yukata Tradisional

Selama festival, banyak warga Kyoto dan wisatawan mengenakan yukata (kimono musim panas) sebagai bagian dari tradisi. Busana ini menambah nuansa klasik festival dan mencerminkan budaya Jepang yang kaya akan estetika tradisional.

  1. Musik Gion Bayashi

Suasana festival semakin terasa dengan alunan Gion Bayashi, musik tradisional khas yang di mainkan selama parade. Musik ini menggunakan alat musik seperti taiko (gendang Jepang), flute, dan shamisen. Nada khas Gion Bayashi memberikan kesan megah dan sakral dalam perayaan ini.

Daya Tarik Utama Dari Gion Matsuri

Festival Gion Matsuri di Kyoto adalah salah satu festival terbesar dan paling spektakuler di Jepang. Dengan sejarah lebih dari 1.100 tahun, festival ini memiliki berbagai daya tarik yang membuatnya menarik bagi wisatawan dari seluruh dunia. Berikut adalah beberapa Daya Tarik Utama Dari Gion Matsuri:

  1. Yamaboko Junko (Parade Kereta Hias Megah)

Daya tarik utama Gion Matsuri adalah Yamaboko Junko, parade besar yang berlangsung pada tanggal 17 dan 24 Juli. Dalam parade ini, berbagai yama (rakit hias) dan hoko (kereta hias raksasa) di arak di jalan-jalan utama Kyoto. Kereta-kereta ini di hiasi dengan kain sutra, ukiran kayu artistik, serta ornamen emas, mencerminkan keindahan seni tradisional Jepang. Beberapa hoko memiliki tinggi lebih dari 25 meter dan berat mencapai 10 ton, menjadikannya tontonan yang luar biasa.

  1. Suasana Malam Yoiyama

Menjelang hari parade utama, suasana malam Kyoto dipenuhi dengan lampion-lampion tradisional yang menerangi jalanan. Malam-malam ini, dikenal sebagai Yoiyama (16 Juli dan 23 Juli), Yoiyoiyama (15 Juli dan 22 Juli), serta Yoiyoiyoiyama (14 Juli dan 21 Juli), memberikan pengalaman festival yang penuh warna.

  1. Mikoshi Togyo (Prosesi Kuil Suci)

Selain parade kereta hias, festival ini juga memiliki prosesi keagamaan yang disebut Mikoshi Togyo, di mana kuil portabel (mikoshi) yang membawa roh suci dewa Gozu Tennō diarak dari Kuil Yasaka ke tempat pemurnian sementara. Ritual ini bertujuan untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan bagi masyarakat Kyoto.

  1. Musik Tradisional Gion Bayashi

Sepanjang festival, pengunjung akan mendengar Gion Bayashi, musik khas festival yang dimainkan menggunakan alat musik tradisional seperti taiko (gendang Jepang), seruling, dan shamisen. Musik ini menciptakan suasana khas yang memperkaya pengalaman budaya festival.

  1. Kesempatan Mengenakan Yukata Tradisional

Banyak warga lokal dan wisatawan mengenakan yukata (kimono musim panas) selama festival, menambah keindahan dan kesan tradisional dalam perayaan ini. Pengunjung juga bisa menyewa yukata dan merasakan pengalaman budaya Jepang yang lebih autentik Festival Gion Matsuri.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait