
OTOMOTIF

Santa Claus Mengenakan Kostum Merah Dan Putih
Santa Claus Mengenakan Kostum Merah Dan Putih

Santa Claus Adalah Sosok Legendaris Yang Sangat Di Kenal Dalam Perayaan Natal Di Banyak Negara Terutama Di Amerika Serikat. Tokoh ini di kenal sebagai pembawa keceriaan yang datang pada malam Natal untuk memberikan hadiah kepada anak-anak yang telah berperilaku baik sepanjang tahun. Sosok tersebut sering di gambarkan mengenakan pakaian berwarna merah dengan aksen putih, lengkap dengan jenggot putih panjang dan tubuh yang agak gemuk. Keberadaannya menjadi simbol kebahagiaan dan kemurahan hati, yang menginspirasi banyak orang untuk berbagi dengan sesama, terutama saat momen Natal. Sosok tersebut sendiri berasal dari berbagai tradisi dan cerita rakyat, namun bentuknya yang kita kenal sekarang banyak di pengaruhi oleh budaya populer, terutama yang di perkenalkan oleh iklan Coca-Cola pada tahun 1930-an.
Dalam iklan tersebut Santa Claus di gambarkan mengenakan pakaian merah dengan desain yang kini menjadi ikonik. Meskipun demikian, asal-usul sosok tersebut dapat di telusuri kembali pada Saint Nicholas, seorang uskup dari Myra yang di kenal karena kebaikannya dan kemurahan hatinya dalam memberikan hadiah kepada anak-anak miskin. Tradisi berpakaian sebagai Santa Claus dan membagikan hadiah telah menjadi bagian penting dari perayaan Natal di berbagai belahan dunia. Orang dewasa sering kali mengenakan kostum sosok tersebut, berperan sebagai pembawa keceriaan dan memberikan hadiah kepada anak-anak.
Ini bukan hanya tentang memberikan hadiah, tetapi juga tentang menyebarkan kebahagiaan dan kehangatan pada saat Natal. Dengan demikian, sosok tersebut tidak hanya menjadi tokoh penting dalam budaya populer. Tetapi juga simbol kebaikan dan kasih sayang yang menguatkan semangat kebersamaan di tengah keluarga dan masyarakat. Sosok tersebut juga berfungsi sebagai pengingat bagi banyak orang akan pentingnya berbagi dan memberi. Terutama di saat-saat penuh harapan seperti Natal. Kehadirannya dalam berbagai acara dan tradisi di seluruh dunia terus memupuk rasa saling peduli. Menjadikan perayaan Natal semakin bermakna dengan semangat kebersamaan dan kebaikan hati.
Kostum Santa Claus Awalnya Berbagai Warna
Berikut ini kami akan membahas tentang Kostum Santa Claus Awalnya Berbagai Warna. Sosok Santa Claus, yang juga di kenal sebagai Sinterklas, awalnya berasal dari tradisi biarawan bernama St. Nicholas yang lahir di Myra, Turki sekitar tahun 280 M. St. Nicholas di kenal karena kebaikan dan kemurahan hatinya, khususnya dalam memberikan hadiah kepada anak-anak miskin. Legenda tentang St. Nicholas kemudian berkembang dan di bawa oleh orang Belanda ke New Amsterdam. Yang kini di kenal sebagai Kota New York, sekitar tahun 1820-an. Dari sana, cerita Sinterklas mulai beradaptasi dengan budaya lokal Amerika dan menjadi bagian penting dalam perayaan Natal di negara tersebut.
Pada abad ke-19, sosok Sinterklas mulai berkembang lebih jauh melalui puisi, ilustrasi dan iklan. Dalam puisi Clement Clarke Moore yang terkenal Santa Claus di gambarkan sebagai pria berjenggot panjang yang mengenakan jubah berbulu dan mengendarai kereta luncur yang di tarik oleh rusa kutub. Sejarawan Gerry Bowler menjelaskan bahwa pada masa ini. Masih terjadi perdebatan tentang penampilan dan kostum sosok tersebut, yang akhirnya memunculkan desain ikonik yang kita kenal saat ini.
Pada tahun 1864, ilustrasi dalam puisi menggambarkan St. Nicholas mengenakan pakaian khas seorang uskup, berwarna kuning dengan topi berbulu. Beberapa tahun kemudian, sebuah lukisan dari tahun 1837 menunjukkan Santa mengenakan jubah merah berlapis bulu. Namun, pada 1850-an, PT Barnum memperkenalkan versi Santa Claus yang lebih modern. Menggambarkan sosoknya tanpa janggut untuk pertama kalinya dalam promosi penyanyi Jenny Lind. Proses pengembangan kostum sosok tersebut berlanjut hingga akhirnya muncul kostum khas berwarna merah dengan aksen putih yang di kenal luas saat ini.
Perubahan Kostum
Selanjutnya kami juga akan membahas tentang Perubahan Kostum Santa Claus. Kartunis Thomas Nast yang di kenal dengan ilustrasinya yang menggambarkan simbol-simbol politik seperti keledai untuk Partai Demokrat dan gajah untuk Partai Republik. Juga berperan besar dalam membentuk gambar ikonik Santa Claus. Pada tahun 1863, di tengah Perang Saudara Amerika, Nast pertama kali menggambarkan sosok tersebut mengenakan setelan merah dengan bintang dan garis-garis. Saat dia membagikan hadiah kepada tentara Union. Dalam ilustrasi tersebut, sosok tersebut tampak mengenakan pakaian merah beraksen gesper yang menyerupai kostum sosok tersebut yang di kenal saat ini.
Perkembangan penggambaran Santa Claus oleh Nast sangat memengaruhi bagaimana sosok Santa di bayangkan pada masa berikutnya. Karya Nast tidak hanya di kenali di kalangan masyarakat Amerika, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seniman-seniman lain, termasuk Norman Rockwell dan J.C. Leyendecker. Keduanya kemudian mengadopsi kostum Santa Claus yang berwarna merah dengan aksen putih, yang kini menjadi identik dengan figur Santa yang kita kenal. Karya-karya mereka sangat populer dan sering muncul di sampul majalah The Saturday Evening Post pada awal abad ke-20. Memperkuat citra sosok tersebut sebagai sosok yang ceria dan penuh kasih.
Pentingnya karya Thomas Nast dalam menciptakan gambaran sosok tersebut yang kita kenal saat ini tidak dapat di ragukan. Penggambaran Santa yang pertama kali muncul dalam ilustrasi Nast tidak hanya membentuk karakter Santa dalam dunia seni. Tetapi juga memberi kontribusi besar terhadap penyebaran ikon ini di berbagai media. Sosok tersebut dengan kostum merah dan putih, yang di kenal oleh generasi modern. Tak lepas dari pengaruh Nast, yang memberi warna baru pada perayaan Natal.
Bukan Berasal Dari Iklan Coca-Cola
Selain itu kostum Santa Claus Bukan Berasal Dari Iklan Coca-Cola. Menurut sejarawan Gerry Bowler, gambar Santa Claus yang kita kenal sekarang sering kali di pengaruhi oleh kampanye iklan Coca-Cola. Terutama ilustrasi yang di buat oleh Haddon Sundblom pada tahun 1931. Dalam gambar-gambar iklan tersebut, Sundblom menggambarkan sosok tersebut dengan kostum merah yang khas, yang langsung menjadi ikon global. Meskipun demikian, Bowler mencatat bahwa Coca-Cola bukanlah perusahaan pertama yang mempromosikan Santa Claus dengan setelan jas merah. Sebelumnya, perusahaan White Rock Beverages telah lebih dulu memperkenalkan Santa Claus dengan kostum serupa pada masa Perang Dunia I, beberapa tahun sebelum kampanye Coca-Cola di mulai.
Meskipun Coca-Cola sangat berperan dalam memperkuat citra sosok tersebut yang kita kenal saat ini. Bowler menjelaskan bahwa banyak faktor lain yang berkontribusi pada pembentukan gambaran Santa. Kampanye iklan Coca-Cola memang membantu menyebarkan citra tersebut ke seluruh dunia. Tetapi penggambaran sosok tersebur dengan jas merah sudah di mulai jauh sebelumnya. Dengan demikian, meskipun banyak yang mengaitkan sosok Santa dengan iklan Coca-Cola. Pengaruh Santa Claus dalam budaya populer lebih kompleks, dengan akar yang berasal dari berbagai sumber. Sosok tersebut menjadi simbol kebahagiaan dan kemurahan hati yang tak lekang oleh waktu. Santa Claus telah berkembang menjadi simbol universal dari keceriaan Natal. Ikon ini terus menginspirasi perayaan Natal di berbagai belahan dunia. Maka inilah pembahasan tentang Santa Claus.