Festival Golo Koe
Festival Golo Koe Perayaan Tahunan Di labuan Bajo

Festival Golo Koe Perayaan Tahunan Di labuan Bajo

Festival Golo Koe Perayaan Tahunan Di labuan Bajo

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Festival Golo Koe
Festival Golo Koe Perayaan Tahunan Di labuan Bajo

Festival Golo Koe Merupakan Sebuah Perayaan Tahunan Yang Populer Di Adakan Di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Yang menggabungkan unsur keagamaan, budaya, dan pariwisata. Festival ini pertama kali di inisiasi oleh Keuskupan Ruteng dan di dukung oleh pemerintah daerah serta berbagai pemangku kepentingan pariwisata. Tujuannya adalah mempromosikan pariwisata holistik yang tidak hanya menonjolkan keindahan alam laut, tetapi juga kekayaan budaya dan keragaman agama yang ada di masyarakat.

Pada tahun 2023, Festival Golo Koe berlangsung dari tanggal 10 hingga 15 Agustus, mengusung tema “Ekonomi SAE: Sejahtera, Adil, dan Ekologis”. Rangkaian acara meliputi konser musik dan tarian etnis, pertunjukan Nuca Lale, pameran UMKM, kegiatan sosial berupa pemberian bantuan, serta aksi peduli lingkungan seperti penanaman bibit mangrove. Puncak acara di tandai dengan prosesi darat dan laut Patung Bunda Maria Asumpta Nusantara serta Perayaan Ekaristi Agung.

Festival ini juga menekankan pentingnya moderasi beragama dan toleransi antarumat beragama. Hal ini tercermin dari keterlibatan berbagai komunitas dengan latar belakang agama yang berbeda dalam pelaksanaan festival. Misalnya, Paguyuban Bali yang mayoritas beragama Hindu dan Komunitas Jawa yang mayoritas Muslim turut ambil bagian dalam pertunjukan seni seperti Reog Ponorogo. Selain itu, drum band dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Labuan Bajo juga berpartisipasi dalam rangkaian acara pembukaan festival.

Keberadaan Festival Golo Koe di harapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Dengan menampilkan kekayaan budaya lokal dan semangat toleransi, festival ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik tetapi juga mancanegara. Selain itu, festival ini memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui pemberdayaan UMKM dan pelibatan masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan.

Melalui Festival Golo Koe, Labuan Bajo menunjukkan bahwa pariwisata tidak hanya tentang eksplorasi alam, tetapi juga tentang penghargaan terhadap nilai-nilai budaya dan keragaman yang ada.

Festival Golo Koe Memiliki Sejumlah Ciri Khas

Festival Golo Koe Memiliki Sejumlah Ciri Khas yang menjadikannya unik dan menarik bagi para pengunjung. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Prosesi Religius dan Arak-Arakan Patung Maria

Salah satu ciri khas utama Festival Golo Koe adalah prosesi religius yang melibatkan arak-arakan Patung Bunda Maria. Patung ini diarak keliling Labuan Bajo dari Gereja Stella Maris menuju Gua Golo Koe Maria. Prosesi ini tidak hanya menjadi puncak acara tetapi juga mencerminkan kedalaman spiritual dan keagamaan masyarakat setempat.

  1. Pertunjukan Seni dan Budaya Tradisional

Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya tradisional, seperti tarian Caci yang merupakan tarian perang tradisional Manggarai. Selain itu, ada juga pertunjukan musik gong dan alat musik tradisional lainnya yang mengiringi suasana festival dengan irama khas.

  1. Pameran Kuliner dan Kerajinan Lokal

Selama festival, pengunjung dapat menikmati makanan tradisional seperti jagung bose, ikan bakar, dan berbagai jenis kue lokal. Selain itu, berbagai kerajinan tangan seperti tenun ikat dan patung kayu juga di pamerkan dan di jual sebagai suvenir.

  1. Partisipasi Lintas Agama dan Komunitas

Festival Golo Koe melibatkan partisipasi berbagai komunitas lintas agama, seperti komunitas Muslim dan komunitas lintas agama lainnya. Hal ini mencerminkan semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama di wilayah tersebut.

  1. Pameran UMKM dan Ekonomi Kreatif

Festival ini juga menjadi ajang promosi produk unggulan dari pelaku ekonomi kreatif dan UMKM lokal, seperti pakaian tradisional, aksesoris, dan kuliner khas daerah.

Dengan ciri khas tersebut, Festival Golo Koe tidak hanya menjadi perayaan budaya dan spiritual tetapi juga ajang untuk mempromosikan pariwisata holistik yang berakar pada keunikan dan kekayaan kultural serta spiritual setempat.

Langkah Yang Telah Di Ambil Untuk Memastikan Keberlanjutan Festival Ini

Pelestarian Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya serta nilai-nilai spiritual masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa Langkah Yang Telah Di Ambil Untuk Memastikan Keberlanjutan Festival Ini:

  1. Integrasi dalam Kalender Pariwisata Nasional

Festival Golo Koe telah resmi menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) 2024, sebuah kumpulan kegiatan berkualitas dari 34 provinsi di Indonesia yang bertujuan mempromosikan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif. Pengakuan ini tidak hanya meningkatkan visibilitas festival di tingkat nasional tetapi juga memastikan dukungan pemerintah dalam pelaksanaannya.

  1. Partisipasi Aktif Berbagai Komunitas

Pelestarian festival ini di dukung oleh keterlibatan aktif masyarakat dari berbagai suku, agama, dan ras. Kolaborasi lintas komunitas ini mencerminkan semangat inklusivitas dan toleransi, yang menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan festival.

  1. Promosi Melalui Media Sosial

Penggunaan platform media sosial, seperti akun Instagram resmi @golokoe_fest, membantu mempromosikan festival kepada audiens yang lebih luas. Informasi mengenai jadwal acara, partisipasi komunitas, dan pameran UMKM dibagikan secara rutin untuk meningkatkan antusiasme dan partisipasi publik.

  1. Keterlibatan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Festival ini menyediakan platform bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif lokal untuk memamerkan produk mereka. Pameran ini tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga memastikan bahwa masyarakat merasakan manfaat langsung dari keberlanjutan festival.

  1. Penekanan pada Nilai-Nilai Ekologis

Tema Ekologi Integral yang diusung dalam festival mencerminkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Kegiatan seperti penanaman mangrove dan aksi peduli lingkungan lainnya menjadi bagian integral dari festival, memastikan bahwa pelestarian budaya berjalan seiring dengan konservasi alam.

  1. Dukungan dari Berbagai Lembaga

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menunjukkan komitmen dalam mendukung promosi dan koordinasi penyelenggaraan festival. Dukungan ini memastikan bahwa festival mendapatkan sumber daya dan perhatian yang diperlukan untuk keberlanjutan jangka panjang.

Popularitas Festival Ini

Festival Golo Koe telah mengalami peningkatan popularitas yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya salah satu acara budaya dan religi yang menonjol di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Berikut beberapa indikator yang mencerminkan Popularitas Festival Ini:

  1. Pengakuan Nasional dalam Karisma Event Nusantara (KEN)

Pada tahun 2025, Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara berhasil masuk dalam daftar 110 Karisma Event Nusantara (KEN) yang di rilis oleh Kementerian Pariwisata. Lebih impresif lagi, festival ini termasuk dalam Top 10 KEN, menunjukkan pengakuan atas kualitas dan daya tariknya di tingkat nasional.

  1. Peningkatan Kunjungan Wisatawan

Penyelenggaraan Festival Golo Koe di harapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, yang merupakan salah satu destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyatakan optimisme bahwa festival ini akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah tersebut.

  1. Liputan Media dan Publikasi

Festival ini mendapatkan perhatian dari berbagai media, baik lokal maupun nasional. Liputan luas ini berkontribusi pada peningkatan kesadaran publik dan minat terhadap festival, sehingga menarik lebih banyak pengunjung setiap tahunnya.

  1. Partisipasi Komunitas dan Keragaman Acara

Festival Golo Koe menampilkan berbagai kegiatan, termasuk pameran kuliner yang melibatkan ratusan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pertunjukan seni, seminar, dan diskusi. Keberagaman acara ini menarik minat berbagai kalangan, baik dari dalam maupun luar daerah, sehingga meningkatkan popularitas festival.

  1. Kehadiran di Platform Media Sosial

Festival ini juga aktif di promosikan melalui platform media sosial, seperti Instagram, yang menampilkan berbagai momen dan kegiatan selama acara berlangsung. Kehadiran di media sosial membantu menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan popularitas festival di kalangan generasi muda. Itulah tadi beberapa penjelasan mengenai Festival Golo Koe.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait